Novel Anak Rantau dan Pepatah Minang Alam Takambang Jadi Guru

 

Hepi adalah tokoh utama dalam novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi yang saya baca tiga bulan yang lalu. Berkisah seorang anak remaja laki-laki yang tinggal bersama ayahnya bernama Martiaz, dan kakak perempuannya bernama Dora di ibu kota Jakarta. Sebagai single father, Martiaz membesarkan Hepi dan Dora seorang diri. Istrinya meninggal karena melahirkan Hepi. Kesibukkan Martiaz dalam bekerja membuat ia kurang perhatian terhadap Hepi. Hal ini membuat Hepi tumbuh menjadi anak yang nakal di sekolah. Saat ayahnya pulang untuk pergi mengambil rapor Hepi, ia terkejut Hepi tidak naik kelas, padahal Hepi termasuk anak yang cerdas. Wali kelas Hepi bercerita bahwa Hepi suka membolos, tidur di kelas dan menganggu temannya. Setiap ujian Hepi juga sengaja mengosongkan jawaban pada lembar jawaban. Wali kelas Hepi yang sudah lelah dengan tingkah Hepi sampai menyarankan Hepi untuk pindah sekolah saja. Mendengar hal tersebut, Martiaz geram. Meski begitu Martiaz tidak kehabisan akal untuk ‘mendisiplinkan’ putranya tersebut. Martiaz berencana untuk membawa Hepi ke kampung halamannya yakni di Tanjung Durian tanah Minangkabau.

Rencananya, Hepi akan tinggal bersama nenek dan kakeknya disana, agar dapat belajar lebih baik, dan mendapat nilai-nilai kehidupan dari kakeknya di kampung. Ide Martiaz untuk membawa Hepi ke kampung Tanjung Durian dan meninggalkannya bersama nenek dan kakeknya tentu tidak mendapatkan respon yang baik dari Hepi. Penolakan ia rasakan, sebagai remaja yang masih labil ia membenci, mengutuk dan marah dengan ayahnya. Selama tinggal bersama kakek dan neneknya Hepi berteman dengan Attar dan Zen. Pertemanan mereka inilah yang membuat keseluruhan cerita semakin menarik dengan petualangan dan persahabatan diantara mereka. Perlahan konflik mulai dimunculkan dalam novel ini. Mulai dari keinginan Hepi untuk membuktikan kepada Martiaz bahwa ia bisa pulang sendiri dengan uang hasil jerih payahnya, Hepi yang kemudian bertemu dengan Lenon sahabat karib ayahnya dulu yang menjadi sumber masalah di kampung Durian, Pendeka Luko yang tertutup ternyata merubah persepsi Hepi tentangnya, tragedi kemalingan massal di kampung tersebut, hingga masalah besar muncul di kampung Tanjung Durian.

Dalam petualangan Hepi dan teman-temannya yang terlibat dalam pemberantasan pengedaran narkoba, ada hal yang menarik perhatian saya terkait kepribadian masyarakat kampung Durian yang tidak lepas dari adat dan pepatah minang. Sebelum meninggalkan anaknya di kampung halaman, Martiaz menyampaikan sebuah pepatah yang terkenal di kalangan masyarakat Minangkabau. “Alam takambang jadi guru. Membaca pepatah tersebut saya tertarik untuk membahasnya lebih dalam dan apa kaitannya pepatah tersebut dengan cerita ini. Alam takambang jadi guru, dapat diartikan alam terkembang jadi guru. Dalam tulisan Dra. Syur’aini. M.Pd dosen dari Universitas Negeri Padang pada makalah Seminar Internasional Konseling Lintas Budaya beliau menjelaskan bahwa alam terkambang jadi guru memiliki dua makna. Pertama, kewajiban belajar sepanjang hayat. Kedua, alam beserta isinya merupakan rahmat yang tidak ternilai harganya dari Allah SWT. Kewajiban belajar sepanjang hayat mengajarkan manusia untuk selalu belajar kepanpun dan dimanapun. Selain itu, dalam tulisan Dra. Syur’aini belajar bukan hanya untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui tapi juga sungguh-sungguh dalam mengaplikasikan pembelajaran tersebut dalam sehari-hari.

Saya akan membahas poin pertama terlebih dahulu, yakni kegemaran belajar yang ditunjukkan tokoh Hepi, kemudian masyarakat Tanjung Durian. Hepi merupakan anak yang gemar membaca, kegemaran ia dalam membaca sudah dimulai sejak Hepi kecil karena terbiasa dengan Martiaz ayah Hepi yang bekerja di percetakan milik pribadi. Selain itu, dalam pekerjaannya Martiaz sudah terbiasa berinteraksi dengan toko buku sebagai partner kerjanya. Di kampung halaman nenek dan kakeknya di kampung Durian, Hepi juga senang melihat perpustakaan di sekolah barunya. Ibu Ibet guru baru Hepi juga melihat potensi belajar mandiri Hepi yang diatas rata-rata dibandingkan anak lainnya, sehingga Ibu Ibet memberikan perhatian lebih terhadap Hepi akan kegemarannya dalam membaca. Gemarnya Hepi dalam membaca, ditunjukkan dengan karakter Hepi yang cerdas, memiliki rasa keingintahuan yang lebih, dan pemberani. Rasa keinginan tahunya terhadap masalah-masalah yang muncul di Kampung Durian, dan Rumah Hitam yang selama ini ditakuti warga. Hepi yang cerdas dan berani menyelesaikan masalah di kampung Durian, mulai dari tertangkapnya pencurian kambing sampai memberantas pengedar narkoba yang semua masalahnya diselesaikan dengan taktik dari buku-buku yang ia baca. Selain kecerdasaan yang ditunjukkan pada tokoh utama, kecerdasaan masyarakat Kampung Tanjung Durian juga digambarkan dengan kebiasaan berdiskusi tokoh masyarakat mengenai permasalahan yang terjadi di Kampung Tanjung Durian. Melalui tokoh-tokoh pada novel Anak Rantau seperti Pak Sinayan, Datuk Pamenan, dan Datok Malano, diskusi yang dimunculkan dalam novel tidak hanya sebagai scene tambahan, namun ada kritik sosial dan lingkungan yang ditunjukkan dalam novel tersebut dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang cerdas dan kritis. Dari penggambaran tokoh Hepi dan masyarakat Kampung Tanjung Durian, kebiasaan membaca dan belajar bagi masyarakat sudah diterapkan dalam keseharian. Misalnya pada bab ‘Pindah Rumah’. Pada bab tersebut diceritakan kakek yang merupakan seorang tokoh agama menyampaikan pesan untuk menjadikan surau sebagai pusat pendidikan, mengenai falsafah hidup, mengaji sampai bersilat. Kesadaran kakek akan pentingnya pendidikan menunjukkan kakek yang tidak lepas atas kewajibannya dalam belajar dan mengajarkan kembali ilmunya kepada anak-anak.

Kedua, makna alam takambang jadi guru dengan menjadikan alam sebagai rahmat dari Allah SWT yang tidak ternilai harganya digambarkan dalam novel ini pada bab ‘Bulu Burung Keramat’. Bab tersebut menceritakan, perubahan kebiasaan warga Kampung Durian yang merupakan nelayan ikan terbiasa memberikan pakan, menjaga keramba, sampai menunggu datangnya tengkulak yang akan membawa ikan hasil panen. Namun suatu hari, nelayan ikan hanya menyauk ikan dalam jumlah banyak dan dibiarkan begitu saja. Ternyata danau di kampung Durian mengalami keracunan air yang diakibatkan dari sisa pakan dan kotoran ikan yang menumpuk. Berhari-hari kampung dialiri bau busuk dan mengganggu aktifitas warga. Pada bab novel ini, kita kembali diingatkan akan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan, bahwa mengabaikan lingkungan sekitar akan berdampak pada kehidupan manusia. Warga kampung Durian merasakan dampaknya dengan perubahan air danau yang bau, lengket, dan keruh. Selain itu ikan yang ditangkap juga tidak dalam kondisi baik untuk di konsumsi karena telah menjadi bangkai. Berkaitan dengan pepatah alam terkambang jadi guru. Alam yang merupakan rahmat dari Allah SWT berubah menjadi bencana akibat kesalahan manusia itu sendiri. Kelalaian manusia dalam menjaga ekosistem lingkungan berdampak pada rusaknya alam dan manusia harus menanggung akibat dari tindakannya tersebut.

Akhir dari novel Anak Rantau, Hepi tumbuh menjadi pribadi yang baru. Pengalaman selama tinggal bersama kakek dan neneknya di tanah Minang, dan tumbuh dengan kebiasaan baru membuat ia menjadi pribadi yang berani, mampu menghargai sesama dan lingkungan.

Novel ini tidak hanya menceritakan kisah petualangan Hepi, Attar dan Zen dalam memberantas pengedar narkoba di Kampung Tanjung Durian. Tapi, terdapat nilai kehidupan, dan kebiasaan sehari-hari masyarakat Minang yang patut untuk dicontoh dan diaplikasikan pada masyarakat. Penggambaran tokoh utama Hepi sebagai anak remaja yang cerdas, dan pemberani, penggambaran masyarakat Tanjung Durian sebagai masyarakat minang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup beradat istiadat, sampai pepatah alam terkambang jadi guru merupakan sebagaian moral value yang dihadirkan dalam novel ini. Masih banyak pepatah minang, dan nasihat yang akan kita temui, jadi saya sarankan anda membaca lengkap novel Anak Rantau.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Terima kasih sudah membaca tulisan ini, semoga bermanfaat. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan tulisan ini kedepannya. Terima kasih J


Komentar

Postingan populer dari blog ini

IAM BACK!!

KENALIN AKU ELLA